2.1 Pengertian Seleksi Alam
Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih makhluk hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak dapat terus bertahan hidup. Makhluk hidup yang terus dapat bertahan hidup akan tetap hidup sedangkan makhluk hidup yang tidak dapat bertahan hidup akan mati.
Selama kehidupan di bumi ini terus berlangsung, peristiwa alam juga akan terus berlangsung menyertai aktivitas kehidupan makhluk hidup. Peristiwa alam tersebut dapat berlangsung setiap saat dan setiap waktu tanpa adanya kesiapan dari makhluk hidup yang ada di alam ini. Peristiwa alam tersebut erat hubungannya dengan kelangsungan hidup makhluk hidup seperti banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, dan bencana alam lain.
Keadaan tersebut dapat di artikan bahwa alam telah melakukan seleksi terhadap mahluk hidup yang ada di dalamnya. Mahluk hidup yang mampu bertahan hidup akan dapat bertahan hidup, sedangkan mahluk hidup yang tidak bertahan hidup akan mati dan mengalami kepunahan. Seleksi alam erat kaitannya dengan jenis (spesies), macam (varian), rantai makanan, jaring-jaring makanan, perkembangbiakan secara kawin, genetika dan adptasi. Proses perubahan karena seleksi alam tersebut berlangsung secara perlahan, sedikit demi sedikit, dan dalam jangka waktu yang relatif sangat lama (ratusan, ribuan bahkan jutaan tahun).
Seleksi alam adalah keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi (kemampuan individu yang tidak sama untuk bertahan hidup dan reproduksi), seleksi alam terjadi melalui suatu interaksi antara lingkungan dan keanekaragaman yang melekat diantara individu organisme yang menyusun suatu populasi. Produk seleksi alam adalah adaptasi pepoulasi organisme dengan lingkungannya. Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya.
Teori seleksi alam bersandar pada tiga prinsip utama :
1. Pada setiap generasi dihasilkan keturunan yang jumlahnya banyak, lebih banyak daripada yang apat didukung oleh sumber-sumber terbats (makanan, air, tempat teduh dan pasangan kawin)
2. Terdapat variasi yang dapat diwariskan dalam populasi keturunan yang terlalu besar.
3. Terjadi kompetisi demi kesintasan, yang menyebabkan varian-varian yang teradaptasi denga lebih baik terhadap lingkungan tertentulah yang akan berhasil dan menghasilkan keturunan yang mewarisi sifat-sifat adaptif tersebut.
Seleksi Alam merupakan suatu populasi memiliki kemampuan yang sama untuk bertahan hidup dan menghasilkan keturunan. Populasi terdiri dari individu yang bervariasi dan rata-rata beberapa varian menghasilkan lebih banyak keturunan dibandingkan yang lain.
Keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi ini adalah seleksi alam dan alel akan diturunkan ke generasi berikutnya.
Seluk-beluk seleksi alami adalah pentingnya populasi dalam evolusi. Suatu populasi adalah satuan terkecil yang dapat berkembang. Evolusi dapat diukur sebagai peruahan dalam pembagian relative variasi dalam suatu populasi selama beberapa generasi. Contoh kerja seleksi alam adalah kegiatan para saintis menguji hipotesis Darwin bahwa paruh burung Finch Galapagus merupakan adaptasi evolusioner terhadap sumber makanan yang berbeda.
Seleksi alam adalah proses dimana mutasi genetika yang meningkatkan reproduksi menjadi (dan tetap) lebih umum dari generasi yang satu ke generasi yang lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai mekanisme yang “terbukti sendiri” karena:
a) Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.
b) Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup.
c) Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan bereproduksi.
Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi antar organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh sebab itu, organisme dengan sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan lebih berkemungkinan mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan cenderung tidak akan diwariskan ke generasi selanjutnya.
2.2 Hukum-hukum yang Melatarbelakangi Seleksi Alam.
Pemikiran Darwin menyatakan bahwa bentuk mahluk hidup dengan struktur baru yang disebutnya sebagai bentuk modern, adalah diperoleh dari makhluk hidup dari warisan makhluk hidup yang telah ada sebelumnya tetapi dengan suatu modifikasi. Modifikasi makhluk individu merupakan adaptasi terhadap lingkungannya.
Individu yang mempunyai kecocokan yang lebih besar dengan lingkungannyalah yang mampu bertahan, karena itu lingkungannya berperan sebagai penyeleksi terhadap kelestarian makhluk hidup dari generasi kegenerasi, sehingga kemudian disebut dengan istilah seleksi alam. Seleksi alam menyatakan bahwa makhluk-makhluk hidup yang lebih mampu menyesuaikan diri dengan kondisi alam habitatnya akan mendominasi dengan cara memiliki keturunan yang mampu bertahan hidup, sebaliknya yang tidak mampu akan punah.
Sebagai contoh, dalam sekelompok rusa yang hidup di bawah ancaman hewan pemangsa, secara alamiah rusa-rusa yang mampu berlari lebih kencang akan bertahan hidup. Itu memang benar. Akan tetapi, hingga kapan pun proses ini berlangsung, tidak akan membuat rusa-rusa tersebut menjadi spesies lain. Rusa akan tetap menjadi rusa.
Maka pengertian seleksi alam menurut Darwin dapat dideskripsikan sebagai barikut :
1. Di alam, individu-individu berbeda dengan sesamanya,
2. perbedaan ini meskipun hanya sebagian kecil saja, ditentukan oleh faktor yang diteruskan melalui pewarisan sifat, dan
3. kapanpun perbedaan-perbedaan ini menyangkut ketahanan, yaitu keberhasilan bertahan sampai usia reproduksi, sehingga makhluk hidup mampu memberikan keturunan.
Seleksi alam berperan sebagai mekanisme pengeliminasi individu-individu lemah dalam suatu spesies. Ini adalah kekuatan konservasi yang menjaga spesies yang ada dari kepunahan. Namun mekanisme ini tidak memiliki kemampuan mengubah satu spesies ke spesies lain. Seleksi alam hanya mengeliminir individu-individu suatu spesies yang cacat, lemah atau tidak mampu beradaptasi dengan habitatnya. Mekanisme ini tidak dapat menghasilkan spesies baru, informasi genetis baru, atau organ-organ baru. Dengan demikian, seleksi alam tidak mampu menyebabkan apa pun berevolusi. Darwin menerima kenyataan ini dengan mengatakan: "Seleksi alam tidak dapat melakukan apa pun sampai variasi-variasi menguntungkan berkebetulan terjadi". Karena itulah neo-Darwinisme harus mengangkat mutasi sejajar dengan seleksi alam sebagai "penyebab perubahan-perubahan menguntungkan". Akan tetapi, seperti yang akan kita lihat, mutasi hanya dapat men-jadi "penyebab perubahan-perubahan merugikan".
Teori Darwin tentang evolusi melalui seleksi alam didasarkan pada dua fakta sederhana yaitu:
a. Adanya variabilitas
b. Kesamaan antara induk dan keturunannya, dan satu kesimpulan bahwa variasi-variasi yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemungkinan makhluk hidup untuk tertahan dan berproduksi.darwin percaya bahwa perubahan kondisi akan menghasilkan variasi baru. Ini merupakan hasil yang segera tampak sebagai akibat adanya seleksi dan akhirnya menghasilkan perubahan evolutif yang tetap.
Tidak dipungkiri lagi ide Darwin tentang seleksi alam merupakan konsep biologi yang sangat penting. Ide seleksi alam sebagai mekanisme evolusi didasarkan pada beberapa ide yaitu :
a. Mahluk hidup yang dilahirkan jauh lebih banyak daripada mahluk hidup yang dapat bertahan pada keadaan lingkungan dengan makanan terbatas.
b. Ketersediaan kebutuhan hidup yang terbatas mengakibatkan terjadinya kompetisi di antara mahluk hidup. Kompetisi terjadi sangat hebat di antara individu-individu yang sama jenisnya, karena mereka memiliki keperluan atau kebutuhan hidup yang sama.
Dua inti pokok dari teori Darwin :
1. Spesies yang hidup dimasa sekarang berasal dari masa lampau.
2. Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam.
2.3 Teori-teori tentang seleksi alam
1. J.B Lamarck
Jean Baptiste Lamarck (1774-1829) adalah seorang ahli biologi dari Perancis yang membuat suatu teori mengenai makhluk hidup yang sederhana dengan yang modern mamiliki suatu hubungan asal-muasal. Teori Lamarck dikenal dengan paham "use and disuse" dari buku Philosophie Zoologique yang sudah tidak dapat diterima alias gagal.
Dalam bukunya lamarck menjelaskan teorinya dengan inti sari sebagai berikut di bawah ini :
1. Makhluk hidup sederhana adalah nenek moyang dari makhluk hidup yang sempurna / modern dengan tingkat kompleksitas yang tinggi.
2. Makhluk hidup akan senantiasa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dengan menggunakan organ tubuhnya.
3. Organ tubuh yang sering dipakai atau digunakan akan berkembang ke taraf yang lebih baik, sedangkan organ yang jarang ataupun yang tidak pernah digunakan akan menghilang.
4. Perubahan organ tubuh akan diwariskan dan diturunkan ke generasi berikutnya atau keturunannya.
2. Charles Darwin
Charles Darwin (1809-1882) memiliki nama panjang Charles Robert Darwin adalah ilmuwan asal negara Inggris yang menemukan hasil penelitian di pulau galapagos untuk menunjang teori evolusi. Charles Darwin disebut sebgai bapak evolusi karena memiliki data yang lebih lengkap untuk menguatkan teori evolusi. Charles Darwin mengeluarkan dua buah buku yang memberikan andil yang cukup penting bagi perkembangan teori evolusi, yakni :
1. On the origin of species by means of natural selections - tahun 1859
2. The descent of man - tahun 1857
Dua inti pokok dari teori darwin :
1. Spesies yang hidup di masa sekarang berasal dari makhluk hidup yang berasal dari masa lampau.
2. Evolusi terjadi karena adanya proses seleksi alam (natural selections)
3. Teori evolusi Count de Buffon (1707-1788). Buffon berpendapat bahwa variasi-variasi yang terjadi karena pengaruh alam sekitar diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi.
4. Alfred Russel Wallace (1823-1913) mengadakan pengamatan tentang adanya penyebaran flora dan fauna di wilayah oriental yaitu Sumatera, Jawa, dan Kalimantan yang ternyata mempunyai banyak persamaan dengan wilayah Australia dan Maluku serta Sulawesi sebagai daerah transisi.
Dengan gagasan dan teori kedua tokoh yaitu, Malthus dan Wallace, maka Darwin menggunakan teori evolusinya lebih lanjut. Ide-ide Darwin berdasarkan hasil observasinya antara lain seperti berikut.
1. Tidak ada individu yang sama. Antara individu satu dengan yang lainnya mempunyai perbedaan atau variasi walaupun dalam satu spesies dan variasi tersebut bersifat menurun.
2. Setiap populasi cenderung bertambah banyak karena mempunyai kemampuan untuk bereproduksi.
3. Bertambahnya populasi tidak akan berjalan terus-menerus, tetapi kenaikan populasi akan dipengaruhi oleh faktor-faktor pembatas.
4. Jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak daripada individu yang dapat bertahan hidup.
5. Individu-individu akan mengadakan persaingan untuk mendapatkan makanan agar dapat mempertahankan hidupnya.
6. Adanya seleksi alam akan mengakibatkan individu harus beradaptasi dengan lingkungannya. Individu yang dapat beradaptasi akan dapat terus hidup dan akan mewariskan sifat-sifatnya pada keturunannya.
Pertentangan antar teori
1. Lamarck versus Darwin
Menurut teori Lamarck, jika leher jerapa terus-menerus digunakan untuk menjangkau dahan yang tinggi, maka leher itu akan memanjang. Keturunan berikutnya memiliki leher yang lebih panjang, demikian seterusnya. Menurut teori ini baik jerapah berleher pendek maupun berleher panjang memiliki jumlah ruas tulang leher yang sama.
Perbedaannya terletak pada panjang pendeknya tulang leher. Sedangkan menurut teori Darwin, ada berbagai variasi jerapah yakni jerapah berleher pendek dan jerapah berleher panjang yang dapat menggapai daun di tempat yang tinggi. Jerapah yang berleher pendek tidak mendapat makanan dan akhirnya akan mati. Dengan demikian jerapah yang berleher pendek terkena seleksi alam, sedangkan jerapah yang berleher panjang tetap lestari.
2. Lamarck Versus Weismann
Menurut Lamarck, lingkungan berpengaruh terhadap makhluk hidup. Secara alami, kondisi lingkungan senantiasa berubah. Agar tetap lestari, makhluk hidup harus beradaptasi. Artinya makhluk hidup juga mengalami perubahan. Perubahan tersebut diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke generasi. Sedangkan menurut August Weismann, perubahan jaringan tubuh karena faktor lingkungan tidak diwariskankepada keturunannya.
Perubahan yang diwariskan kepada keturunannya adalah perubahan tingkat gen pada sel-sel germinal dan sel-sel gamet. Jadi makhluk hidup dapat berubah jika gen sel-sel germinal dan sel gamet yang dikandungnya mengalami perubahan. Perubahan gen akan diwariskan kepada keturunannya. Perubahan lingkungan yang tidak mempengaruhi gen, tidak akan berpengaruh kepada keturunannya.
3. Darwin Versus Weismann
Dari uraian diatas tampak bahwa Weismann lebih cenderung kepandangan Darwin tentang seleksi alam. Evolusi menyangkut cara pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin, dengan kata lain, evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetik.
2.4 Contoh-contoh seleksi alam
1. Contoh peristiwa seleksi alam adalah pada kupu-kupu biston betularia
Contoh kupu-kupu Biston betularia di inggris. Kupu-kupu biston betularia terdapat dua jenis, yaitu yang bersayap terang cerah dengan yang bersapap gelap. Awal mulanya lingkungan inggris yang bersih sangat baik untuk adaptasi kupukupu yang bersayap cerah. Namun karena limbah jelaga industri di inggris yang semakin banyak dan mengotori pepohonan sehingga pohon menjadi gelap yang akhirnya menjadi lebih adaptif untuk kupu-kupu yang bersapap gelap daripada yang terang. Hasilnya perkembangan kupu-kupu bersayap gelap meningkat tajam dan sayap cerah berkurang drastis.
Pada saat sebelum terjadinya revolusi di Inggris, udara di Inggris masih bebas dari asap industri, sehingga populasi ngengat biston betularia hitam menurun karena tidak dapat beradaptsi dengan lingkungannya. namun setelah revolusi industri, udara di Inggris menjadi gelap oleh asap dan debu industri, sehingga populasi ngengat biston betularia putih menurun karena tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan, akibatnya mudah ditangkap oleh pemangsanya. Kettlewell’s seorang dari Oxford University pada tahun 1966 telah menyelidiki kupu hitam dan putih Biston betularia (di Inggris). Kupu hitam banyak ditemui di daerah industri (tercemar) dan sedikit di daerah yang tidak tercemar, dan kupu putih sebaliknya.
Untuk mengecek adanya perbedaan yang dikaitkan dengan penambahan lingkungan maka Kettlewell’s mempelajari perkembangan populasi kupu ini dengan cara “Marking recapture” yaitu menandai sejumlah kupu dari dua warna itu, kemudian dilepas di daerah tercemar (Birminghan) dan di daerah yang tidak tercemar (Dorset), setelah beberapa waktu ditangkap kembali, hasilnya sebagai berikut:
Kesimpulan dari tabel diatas adalah:
1. Penyebaran kupu hitam berkorelasi dengan derajat pencemaran.
2. Ada mutasi putih ke hitam.
Demikian pula yang diperlihatkan dalam penggunaan DDT terhadap serangga. Peningkatan penggunaan DDT mengakibatkan berkurang kekebalannya terhadap serangga.
2. Terjadinya spesies baru burung Finch di Kepulauan Galapagos
Kepulauan Galapagos berada di kawasan Amerika Selatan. Pada waktu melakukan ekspedisi di Kepulauan Galapagos, Darwin menemukan berbagai jenis burung yang sebelumnya tidak pernah dikenal. Burung-burung memiliki paruh dan kebiasaan makan yang berbeda-beda.
Darwin memeperkirakan burung-burung tersebut merupakan keturunan burung Finch yang berasal dari daratan Amerika Selatan. Pada mulanya lingkungan dan makanannya yang baru. Lama-kelamaan muncullah berbagai spesies burung Finch yang baru. Berung Finch yang tidak dapat beradaptasi akan terseleksi, sehingga hanya burung-burung Finch yang mampu beradaptasi saja yang dapat bertahan hidup.
c. Zarafah yang berleher panjang
Menurut Darwin, pada mulanya tidak semua zarafah berleher panjang. Oleh karena sumber makanan mereka yang berupa daun-daun muda di pucuk-pucuk pohon yang tinggi, hanya zarafah berleher panjang saja yang dapat bertahan hidup. Zarafah-zarafah berleher pendek punah terseleksi oleh alam.
d. Punahnya dinosaurus dan reptil-reptil raksasa
Punahnya dinosaurus dan reptil-reptil raksasa lainnya diduga karena tidak dapat beradaptasi terhadap perubahan-perubahan lingkungan yang terjadi pada zaman Mesozoikum 180 juta tahun yang lalu. Para peneliti menduga bahwa pada saat itu terjadi tabrakan antara bumi dan meteor. Tabrakan tersebut menyebabkan bumi tertutup debu. Akibatnya, sinar matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hal ini menyebabkan tumbuhan tidak dapat melakukan fotosintesis dan akhirnya mati. Matinya tumbuhan diikuti dengan matinya dinosaurus pemakan rumbuh-tumbuhan dan akhirnya dinosaurus pemakan daging juga mati.
e. Contoh seleksi alam pada manusia
Manusia merupakan organisme paling maju di bumi. Manusia, organisme yang tidak mempunyai senjata untuk membela diri, merupakan satu-satunya organisme yang kemudian menggunakan kemampuan otak untuk dapat bertahan hidup. Secara umum terlihat bahwa evolusi memberikan kecenderungan penyempurnaan. Hal-hal baik dipertahankan, sedangkan hal yang buruk terseleksi dan punah. Salah satu hal baik yang selalu kita jumpai adalah pertambahan ukuran yang berarti evolusi menuju kepada komponen tersier.
Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya bervariasi, misalnya tinggi badan, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Yang pertama adalah seleksi berarah (directional selection), yang merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu, misalnya organisme cenderung menjadi lebih tinggi. Kedua, seleksi pemutus (disruptive selection), merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi lebih umum (dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata). Hal ini terjadi apabila baik organisme yang pendek ataupun panjang menguntungkan, sedangkan organisme dengan tinggi menengah tidak. Ketiga, seleksi pemantap (stabilizing selection), yaitu seleksi terhadap nilai-nilai ektrem, menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata. Hal ini dapat menyebabkan organisme secara pelahan memiliki tinggi badan yang sama.
2.4 Macam-macam Seleksi Alam
Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya bervariasi, misalnya tinggi badan, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Yang pertama adalah seleksi berarah (directional selection), yang merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu, misalnya organisme cenderung menjadi lebih tinggi. Kedua, seleksi pemutus (disruptive selection), merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi lebih umum (dengan menyeleksi keluar nilai rata-rata). Hal ini terjadi apabila baik organisme yang pendek ataupun panjang menguntungkan, sedangkan organisme dengan tinggi sedang tidak. Ketiga, seleksi pemantap (stabilizing selection), yaitu seleksi terhadap nilai-nilai ektrem, menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata. Hal ini dapat menyebabkan organisme secara pelahan memiliki tinggi badan yang sama.
1) Seleksi Penstabilan
Seleksi alamiah sering bekerja untuk menyingkirkan individu dari kedua fenotip ekstrim tersebut,di samping meningkatkan keberhasilan reproduksi fenotip yang mendekati nilai rata-rata. Dalam hal yang demikian, seleksi alamiah merupakan kekuatan yang bekerja untuk memelihara suatu keadaan tetap pada saat tertentu.
Misalnya, ekor panjang dan ekor pendek itu keduanya tidak menguntungkan bagi tikus. Faktor-faktor yang mungkin melibatkan seperti halnya daya tarik pada lawan jenis, kemudahan gerak, kerugian karena pemangsa.
Pada manusia misalnya, insiden mortalitas bayi itu lebih tinggi baik pada bayi dengan bobot sangat berat maupun dengan bobot yang sangat ringan. Jadi bayi dengan bobot rata-rata pada waktu lahir terseleksi,dan yang bobotnya pada kedua ekstrim itu tersingkir. Polimorfisme berimbang yang terjadi karena kemampuan superior heterozigot merupakan contoh yang lain.
2) Seleksi Berarah
Suatu populasi mungkin dapat berada dalam keadaan dimana individu-individu yang menempati satu ekstrim dari kisaran fenotiplebih disukai daripada yang lain-lain. Hal ini terjadi akibat perubahan pada lingkungan fisiknya.
Polusi udara yang disebabkan oleh revolusi industri di Britania Raya berakibat evolusi populasi berwarna lebih gelap pada banyak sekali spesies ngengat-melanisme industri. Pergeseran fenotip ini biasa disebut penggantian ciri. Ini adalah akibat dari seleksi berarah. Jadi seleksi berarah adalah kekuatan dinamis yang menyebabkan perubahan progressif dalm genotip dan oleh karena itu perubahan evolusioner.
Gambar diatas menunjukkan bahwa ada tiga cara seleksi alamiah yang dapat mengubah distribusi fenotipe populasi. Pada setiap kasus, sumbu X merupakan kisaran variasi sifat yang dipertimbangkan sedangkan sumbu Y merupakan kisaran jumlah individu dalam populasi di tempat tersebut.
Grafik sebelah kiri menunjukkan seleksi penstabilan bekerja melawan individu yang ekstrim dari sifat yang terseleksi.
Polimorfisme berimbang merupakan salah satu contoh seleksi penstabilan. Grafik tengah menunjukkan seleksi berarah menguntungkan fenotipe pada stu ujung kisaran tersebut, sehingga menimbulkan pergeseran bertahap dalam distribusi fenotipe pada populasi tadi. Grafik kanan menunjukkan seleksi distruptif menguntungkan tipe ekstrim di ats tipe intermediate. Hal ini dapat menyebabkan pemisahan populasi itu menjadi dua subpopulasi.
3) Seleksi Disruptif
Tampaknya ada keadaan tertentu dimana individu pada kedua ekstrim dar kisaran fenotipnya lebih sesuai dari pada yang terdapat di tengah-tengah. Hal ini dinamakan seleksi disruptif atau seleksi terganggu. Arti penting evulisionermya terdapat pada kenyataan bahwa seleksi disruptif itu dapat menimbulkan terpecahnya lungkang (pool) gen tungal menjadi dua lungkang gen yang berbeda.
Hal ini dapat merupakan suatu cara pembentukan spesies baru.
2.5 Peran Kreatif Dari Seleksi Alam
Haldane telah menghitung berapa lama fenotif baru dapat diciptakan. Misalnya, bila setiap 15 gen berada dalam 1 persen dari individu suatu populasi, maka kemungkinan 15 gen tersebut terdapat bersama – sama adalah 1 didalam 1030 individu. Tetapi belum pernah ada suatu populasi dari organisme tinggi yang terdiri 1030 individu. Jumlah tanaman tinggi sepanjang sejarah kehidupan belum pernah mencapai angka di atas. Sehingga kesempatan kelima gen dapat berada bersama adalah sangat kecil. Lebih – lebih kesempatan ke-15 gen itu berada bersama – sama pada beberapa individu. Dengan perkataan lain bahwa fenotip yang dihasilkan oleh aksi bersama dari 15 gen tidak akan terdapat di dalam populasi.
Masih menurut Haldane, jika terdapat seleksi alam yang berjalan dalam tingkatan sedang, hanya akan dibutuhkan waktu kurang lebih 10.000 tahun bagi setiap gen untuk bertambah dari frekuensi 1 % menjadi 99 %. Jika setiap gen telah terdapat di dalam 99 % dari populasi, 86 % dari individu di dalamnya akan mempunyai ke-15 gen yang telah disebutkan di atas. Jadi pada peristiwa seleksi, meskipun tanpa adanya mutasi baru dapat menghasilkan suatu fenotip baru dengan adanya kombinasi gen.
2.6 Peran Pengawet (Konservatif) dari Seleksi Alam
Telah dijelaskan tentang peran kreatif seleksi alam yang mengarah ke pembentukan kombinasi gen baru yang dapat memberi arah terhadap proses evolusi. Sebaliknya, seleksi alam juga dapat berperan sangat penting sebagai factor konservatif atau pengawet. Setiap organisme sepanjang perjalanan evolusinya, telah memiliki susunan gen yang dapat saling mempengaruhi menurut jalan yang tepat dalam mengatur proses pertumbuhan, faal, biokimia dimana kelangsungan hidup suatu spesies tergantung.
Segala sesuatu yang merusak interaksi harmonis dari genbiasanya merugikan spesies yang bersangkutan. Tetapi pada populasi yang berbiak secara seksual, penggolongan gen baru ini akan berkurang daya adaptasinya daripada golongan asli (meskipun beberapa dapat lebih besar daya adaptasinya). Sebagian besar dari adaptasi baru cenderung merusak penggolongan gen yang menguntungkan, yang mana kekuatan hidup dari sesuatu spesies tergantung.
Seleksi alam bekerja secara tetap untuk melenyapkan semua kombinasi, kecuali kombinasi yang sangat menguntungkan, mengimbangi rekombinasi dan mutasi merusak. Dengan demikian seleksi alam juga merupakan faktor utama dalam mempertahankan stabilitas tanpa hal itu tentu terjadi kekacauan.
Demikianlah ulasan singkat mengenai materi seleksi alam, semoga artikel yang sudah tersaji diatas dapt menambah pengetahuan, wawasan dal ilmu kita dan mudah-mudahan apa yang sudah kita baca menandangkan manfaat untuk kita semua. aminn