MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP | IPA KELAS 7

ciri ciri makhluk hidup

Ciri Ciri Mahkluk Hidup 

Pengertian dan Ciri Ciri Mahkluk Hidup Lengkap - Perkembangan ilmu pengetahuan berhasil membedakan makhluk hidup dengan benda mati. Dengan penemuan ini kita dapat dengan mudah membedaka mana yang merupakan makhluk hidup mana yang bukan. Sesuatu dapat disebut sebagai makhluk hidup apabila memenuhi ciri-ciri kehidupan (ciri-ciri makhluk hidup), yaitu:

1.    Bernapas (Respirasi)

Bernapas atau respirasi merupakan reaksi kimia (oksidasi) pemecahan molekul makanan menjadi energi yang berlangsung di dalam sel, oleh karena itu disebut juga sebagai respirasi seluler. Dalam proses kimia ini, proses respirasi dapat dibantu dengan oksigen (respirasi aerob) maupun dapat tetap berlangsung tanpa oksigen (respirasi anaerob). 

Pernapasan yang dibantu dengan oksigen jauh lebih banyak menghasilkan energi yng lebih besar dibanding respirasi dengan tanpa oksigen (anerob). Energi yang dihasilkan dari proses respirasi ini akan digunakan sebagai “modal” untuk melakukan metabolisme lain, seperti tumbuh dan berkembang.


2.    Membutuhkan makanan (nutrisi)

Sesuatu yang digolongkan dalam makhluk hidup pasti memerlukan makanan atau nutrisi. Masih terkait dengan respirasi seluler, makanan yang masuk ke dalam tubuh merupakan bahan yang akan di masak di dalam sel untuk menghasilkan energi. 
Berdasarkan cara perolehan makan, maka makhluk hidup dapat dibedakan menjadi:

•    Autotrof    :  kelompok autotrof ialah makhluk hidup yang dapat membuat makanannya sendiri dari bahan anorganik. Hal ini karena memiliki organel khusus (kloroplas), contoh kelompok tumbuhan.
•    Heterotrof    : makhluk hidup yang sumber makanannya berasal dari makhluk lain. 

Macam – macam:

-    Karnivora    : pemakan daging
-    Herbivora     : pemakan tumbuhan
-    Omnivora    : pemakan daging hewan dan tumbuhan
-    Saprofit     : pemakan serah-serah daun atau hewan dengan menghancurkan secara perlahan (jamur, bakteri)
-    Detrivora     : pemakan sisa- sisa bahan organik hasil perombakan saprofit
-    Parasit     : mengambil sumber nutrisi dari tubuh inangnya (induk semang)

3.    Ekskresi

Pada reaksi pembentukan energi (respirasi seluler) dihasilkan zat buangan (limbah) berupa karbondioksida yang bersifat toksik bagi tubuh. Oleh karenanya, zat ini harus dibuang melalui ekskresi. Ekskresi merupakan pengeluaran senyawa yang tidak dibutuhkan lagi bagi tubuh. 

Zat-zat sisa tersebut merupakan zat buangan dari metabolisme yang berlangsung di dalam sel seperti karbondioksida, amonia/urea/asam urat, empedu atau dapat pula pembuangan senyawa-senyawa yang jumlahnya berlebih di dalam sel seperti pengurangan jumlah mineral dalam tubuh. Ekskresi sangat penting untuk memelihara keseimbangan tubuh.

4.    Tumbuh dan berkembang

Setiap makhluk hidup mampu tumbuh dan berkembang baik pada uniseluler maupun multiseluler. Tumbuh dan berkembang merupakan dua istilah yang berbeda. Tumbuh merupakan peristiwa pertambahan volume, jumlah, ukuran, dan massa sel. Sedangkan perkembangan merupakan suatu proses menuju kematangan atau kedewasaan sel. 

Khusus untuk makhluk unieluler, pertumbuhan dapat diamati sebagai pertambahan jumlah selnya (reproduksi), sedangkan perkembangannya ialah kematangan sel-sel itu sendiri (siap bereproduksi).

5.    Berkembang biak
Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh makhluk hidup ialah berkembang biak (reproduksi) yang bertujuan untuk mempertahankan kelestarian jenisnya dari kepunahan. Reproduksi pada makhluk hidup dapat dibedakan menjadi:
•    Generatif, reproduksi yang melibatkan penyatuan sel gamet jantan dan betina
•    Vegetatif, reproduksi tanpa penyatuan sel gamet. Individu baru muncul dari bagian tubuh induk.

6.    Peka terhadap rangsang (iritabilitas)

Rangsang didefinisikan sebagai suatu perubahan lingkungan yang dapat berasal dari dalam maupun luar tubuh. Baik makhluk uniseluler maupun multiseluler, artinya setiap makhluk hidup pasti akan peka terhadap rangsang. Hal ini untuk menjaga kestabilan tubuhnya. Contoh, Euglena sp.  peka terhadap cahaya

7.    Adaptasi

Adaptasi adalah suatu proses penyesuaian dengan lingkungan. Lingkungan suatu tempat akan memiliki karakter yang berbeda-beda hal ini akibat pengaruh komponen abiotik (benda mati, tanah, air, kelempaman, dll) dan akibat dari efek garis khatulistiwa yang memunculkan iklim-iklim. Makhluk-makhluk yang tinggal di kutub memiliki adaptasi untuk bertahan hidup di lingkungan dengan suhu yang sangat ekstreem.

 Adaptasi juga dilakukan bagi makhluk (khusus hewan) yang bermigrasi ke tempat yang berbeda atau jika terjadi pergantian musim suatu tempat makhluk-makhluk setempat akan melakukan adaptasi agar tetap survive dengan lingkungan yang baru.

8.    Bergerak

Bergerak didefinisikan sebagai perubahan posisi baik dilakukan oleh seluruh atau sebagian bagian tubuh, bukan berpindah tempat. Dalam rangka menanggapi rangsang, makhluk hidup akan melakukan pergerakan (jika diperlukan). pergerakan ini akan disesuaikan dengan rangsang yang datang.


Post a Comment (0)
Previous Post Next Post